Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkomunikasi dengan Janin? Mungkinkah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 



Berkomuniksai dengan janin? mungkinkah?


ya…mungkin sekali.


 


Menurut Walter Makinchen dalam buku yang berjudul “Spirit babies, How to Communicate wth the Child You”re Meant to Have” Janin dalam kandungan mempunyai unsur yang sangat sederhana yaitu perasaan. Dan janin dalam kandungan meskipun terbatas, dia sudah dapat merasa, mendengar bahkan berkomunikasi dengan ibunya.


 


Spirit telah terbentuk sejak terjadinya konsepsi, yang merupakan sumber kehidupan manusia, sumber pengetahuan dan sumber kemampuan. Spirit adalah gabungan energi-energi yang dimilikinya bersatu dengan energi Tuhan yang merupakan modal manusia dalam kelahiran dan kehidupannya dimasa yang akan datang.


Mental dan fisik janin yang berkembang di dalam kandungan ibunya dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental dan spiritual ibunya, dan kesempatan spirit janin berperan untuk meletakkan dasar-dasar dalam pengembangan fisik dan mental janin itu sendiri. Pada saat janin masih dalam kandungan dan pada saat janin dilahirkan, proses yang dialami ibunya merupakan peletakan dasar bagaimana janin ini menghadapi stres kehidupan. Apakah ia mampu menghadapi stres kehidupan dengan tenang atau sebaliknya.


Berbicara dengan janin atau bayi yang masih dalam kandungan, sungguh bukan perbuatan main-main belaka apalagi sia-sia. Jangan abaikan perannya. Meski tubuhnya masih kecil dan jiwanya yang baru punya unsur perasaan, tapi janin memiliki spirit yang luar biasa.


Latihan relaksasi dan Hypno-birthing ternyata juga dapat membuat ibu hamil terampil dalam berkomunikasi dengan janinnya, sehingga mampu memahami pesan yang disampaikan janin pada dirinya.


Latihan Hypno-birthing yang dilakukan sambil mengelus lembut permukaan perut serta mengucapkan/ meniatkan kalimat affirmasi yang berulang ulang, hal ini dapat membuat hubungan batin antara janin dan ibunya terjalin erat.


Menjelang waktunya bersalin, ibu dan janin bisa saling ber”janji”, atau Berkompromi, untuk bekerjasama melewati saat-saat spesial (special moment) bersama. Sebuah penyemangat yang tak ada tandingannya, yang membuat ibu hamil percaya diri penuh saat menjalani proses persalinannya.


Berkomunikasi secara intens dengan janin akan menguatkan ikatan batin antara ibu dan buah hatinya, meski bagi orang lain, secara kasat mata ia belum terlihat karena masih dalam kandungan. Komunikasi yang dilakukan memang bukan secara verbal dan tatap mata, melainkan melalui jalur batin, jalur spirit, meski kata-kata bisa saja diucapkan secara verbal.


1. KOMUNIKASI LEWAT JALUR BATIN


Meski tubuhnya masih kecil dan jiwanya baru punya unsur perasaan, tetapi janin memiliki spirit yang luar biasa. Ina May Gaskin (seorang Spiritual Midwifery) selalu mengingatkan, sesungguhnya janin dan proses persalinan itu suci adanya.


Terjadinya komunikasi antara sang bunda dengan janinnya (komunikasi batin) sudah mulai banyak dilakukan oleh ibu hamil. Hal ini pun sudah dapat dibuktikan melalui alat USG 4 demensi.


Komunikasi yang dilakukan memang bukan secara verbal dan tatap mata secara kasat, melainkan melalui jalur batin, jalur spirit, meski kata-kata bisa saja diucapkan secara verbal.


Ibu hamil yang dengan sungguh–sungguh berusaha mengenali janinnya, lalu bersungguh-sungguh juga untuk melakukan kontak/hubungan secara batin, akan bisa merasakan, bahwa “panggilan”nya bersambut. Bahwa ia memang terhubung secara erat dengan buah hatinya di “dalam sana”.


Pada dasarnya tidak ada ibu hamil yang tidak bisa berkomunikasi dengan janinnya, karena “alam” telah menyiapkannya.


Berikut Cara Praktis untuk bisa berkomuniasi dengan janin dalam kandungan:


1. Berkomunikasi dengan janin bisa dilakukan saat melakukan latihan relaksasi hypno-birthing. Caranya, elus dengan lembut permukaan perut serta ucapkan kata-kata positif apa saja yang ingin Anda sampaikan.


2. Anda juga dapat terus melakukan kontak dengannya, setiap saat dan bersamaan dengan aktifitas sehari-hari.


3. Lakukan kontak dan komunikasi yang intens, katakan apa yang Anda rasakan, setiap saat


4. Ajak janin berdialog tentang apapun yang anda rasakan


5. Sesekali, minta “pendapat”nya akan suatu hal


6. Minta ia untuk juga “menyampaikan” apa yang ingin ia sampaikan (misalnya, seandainya ibu sudah lupa diri ketika bekerja, lupa istirahat, yang membuat janin merasa tidak nyaman)


7. Saat anda merasakan tendangan janin pada perut anda, langsung usaplah/elus dengan lembut sambil berkata-kata padanya (contoh: hallo sayang ada apa?, mama disini.”)


8. Bacakan buku cerita dengan intonasi berbeda-beda


9. Ajak janin bermain dan bercanda, melalui sentuhan atau ketukan jari yang berpindah-pindah, usapan lembut, goyangan/ayunan perut


10. Perdengarkan musik-musik yang indah dan menyenangkan hati, lalu gerakan tubuh Ibu dengan perlahan-lahan dan alami “bersama”nya


11. Perdengarkan juga suara-suara alam, seperti gemericik air, suara burung, suara angin, debur ombak, dan sebagainya


12. Saat malam hari menjelang tidur, elus perut anda dan berbicaralah pada bayi anda. Ungkapkan harapan anda.


13. Bila Perlu, Tulislah surat cinta kepada bayi anda.


14. Jangan lupa mengajak suami , sibling (kakak/adik) dan kerabat untuk sesekali “bermain” dengan janin


15. Duduk senyaman mungkin, tutup mata anda & nafas dalam sambil meletakkan tangan pada perut anda, visualisasikan bayi anda menendang, menghisap jarinya, tersenyum. Rasakan cinta dan kehangatan melingkupi anda dan janin anda. Ini akan menjadi waktu yang terindah bagi anda dan janin anda.


16. Saat ibu sering berlatih untuk melakukan komunikasi dengan spirit janin, maka banyak hal yang bisa didapatkan antara lain:


Terjalinnya hubungan yang kuat antara bunda dan buah hatinya, yang tidak saja membuat ibu hamil tenang dan damai selama menjalani kehamilan hingga proses persalinan, tetapi bisa berlangsung terus hingga masa-masa merawat dan mengasuh anak di masa pertumbuhannya (setelah bayi lahir)


Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena secara batin, bentuk komunikasi yang erat sudah dibentuk sejak dalam kandungan. Ini akan “terekam” dan menjadi bekal/ dasar dari pola hubungan dan pola berkomunikasi antara bunda dan buah hatinya, setelah buah hati tidak lagi di dalam rahim bunda. Pesan apapun yang akan disampaikan bunda pada sang buah hati (misalnya saat mengasuh dan mendidik), akan dengan mudah dicerna, dipahami dan diterima oleh buah hatinya.


Latihan relaksasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan spirit janin oleh Walter disebut sebutan “A Mother’s Healing Touch” karena latihan ini membuat ibu menghayati pada level spirit untuk menyentuh dan membuat nyaman spirit sang buah hatinya spirit janin. Hal ini menguatkan ikatan antara ibu dan “spirit janin” serta membantu system energi mereka yang mendukung kehamilan sampai cukup bulan (aterm).


{youtubejw}V9CuhQfDyK8{/youtubejw}


Nah jika Anda ingin merasakan dan lebih trampil lagi dalam berkomuniksai dengan janin, ikutilah kelas relaksasi Hypnobirthing di BidanKita. Anda Akan di ajarin bagai mana cara untuk berkomunikasi dengan Janin Anda.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Posting Komentar untuk "Berkomunikasi dengan Janin? Mungkinkah?"